Apakah Ada Windwos 10 32 bit

 

Apakah Ada Windwos 10 32 bit

 

 

Hai Sobat Ladangtekno,

 

Mungkin kalian masing sering bertanya-tanya juga, apakah Windows 10 memiliki versi 32 bit?

 

Saat ini sebagian besar perangkat komputer menggunakan Windows dengan basis 64 bit. Bahkan mungkin sudah tidak ditemukan lagi perangkat yang dijual baru menggunakan basis 32 bit.


Salah satu kekurangan dari perangkat 32 bit yang paling terlihat adalah penggunaan RAM. Dimana perangkat 32 bit memiliki batas RAM hanya sampai dengan 4GB saja, sedangkan perangkat jaman sekarang sudah memiliki ukuran diatas angka tersebut.


Baca Juga: DELIVERY OPTIMIZATION FILE DI WINDOWS 10


Kembali lagi ke pertanyaan awal  

 

Apakah Ada Windwos 10 32 bit



Jawabannya adalah Ada

 

Windows 10 hadir dengan dukungan 32 bit dan 64 bit.


Sebenarnya secara tampilan kedua versi Windows ini tidak terlihat begitu berbeda bahkan sama, hanya saja Windows 32 bit bisa dijalankan dengan spesifikasi perangkat keras/hardware yang lebih rendah.


Jadi Windows 32 bit ini dicari karena masih dapat dijalankan dengan baik dan cukup lancar dikomputer lama atau lawas.


Namun. Berdasarkan system requirements/kebutuhan perangkat untuk update Windows 10 May 2020, Microsoft memberikan pernyataan

 

“Beginning with Windows 10, version 2004, all new Windows 10 systems will be required to use 64-bit builds and Microsoft will no longer release 32-bit builds for OEM distribution.”

 

Bahasa Indonesia

"Mulai dari Windows 10 versi 2004, semua sistem Windows 10 baru akan menggunakan versi 64 bit dan Microsoft tidak akan merilis lagi versi 32 bit untuk distribusi OEM"


Pernyataan diatas berarti dimasa mendatang tidak akan lagi perangkat baru yang dijual menggunakan Windows 10 32 bit.

 

Namun ini bukan berarti Microsoft akan menghentikan begitu saja dukungan untuk Windows 10 32 bit. Microsoft menyatakan masih memberikan update fitur dan keamanan. Microsoft juga masih akan menjual perangkat 32 bit ke konsumen.

 

Diasarankan memang jika masih menggunakan perangkat dengan 32 bit, mungkin sudah waktunya untuk upagrade ke perangkat 64 bit untuk mendapatkan perforam yang lebih baik.

 

Baca Juga: MASIH BANYAK PENGGUNA WINDOWS 7 YANG ENGGAN PINDAH KE WINDOWS 10 


Kesimpulannya Apakah Ada Windwos 10 32 bit?

 

Saat ini Microsoft sudah tidak mengeluarkannya, namun Microsoft masih tetap memberikan dukungan untuk update fitur dan keamanan dan disarankan untuk mulai menggunkan Windows 64 bit karena dimasa mendatang Windows 32 bit tidak akan mendapatkan update lagi.



Ok sekian dulu pembahasan mengenai Apakah Ada Windwos 10 32 bit, jangan lupa terus kunjungi ladangtekno untuk mendapatkan informasi dan tutorial menarik lainnya.

TAHAPAN – TAHAPAN SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE (SDLC) - HENRY C. LUCAS, JR

TAHAPAN – TAHAPAN  SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE (SDLC) - HENRY C. LUCAS, JR

 

 

Sebelumnya kita sudah pernah membahas mengenai SDLC atau System Development Life Cycle di beberapa artikel, salahsatunya dari Jogiyanto.


Sekarang kita akan membahasnya kembali namun dari pendapat ahli yang berbeda yaitu HENRY C. LUCAS, JR.


Kita langsung saja ke pembahasan materinya.




TAHAPAN – TAHAPAN

SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE

HENRY C. LUCAS, JR




Pengertian SDLC (System Development Life Cycle)

SDLC - Systems Development Life Cycle (Siklus Hidup Pengembangan Sistem) atau bisa juga disebut Systems Life Cycle (Siklus Hidup Sistem), dalam rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak, adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut. 

 

Metode SDLC sering dinamakan proses pemecahan masalah, yang langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

  1. Melakukan survei agar mempunyai gambaran sistem informasi yang sedang berjalan.
  2. Mempelajari dan menganalisis system yang tidak berjalan.
  3. Menentukan permintaan pemakai system informasi.
  4. Memilih solusi atau pemecahan masalah yang paling baik.
  5. Menentukan perangkat keras dan lunak komputer.
  6. Merancang system informasi baru.
  7. Membangun system informasi baru.
  8. Mengkomunikasikan dan mengimplementasikan system informasi baru.
  9. Memelihara dan melakukan perbaikan atau meningkatkan system informasi baru bila diperlukan.




Pengertian SDLC (System Development Life Cycle) Menurut Henry C. Lucas, Jr

SDLC (Systems Development Life Cycle) merupakan suatu bentuk yang digunakan untuk menggambarkan tahapan utama dan langkah-langkah di dalam tahapan dalam proses pengembangannya. 

 

Pada system life cycle tiap-tiap bagian dari pengembangan sistem dibagi menjadi beberapa tahapan kerja. 

 

Tiap-tiap tahapan ini mempunyai karakteristirk tersendiri, tahapan utama siklus hidup pengembangan sistem dapat terdiri dari tahapan

  1. perencanaan sistem (system planning), 
  2. analisis sistem(system analysis), 
  3. desain sistem (system desain), 
  4. seleksi sistem (system selection), 
  5. implementasi sistem (system implementation), dan 
  6. perawatan sistem (system maintenace). 

 

 

Berikut merupakan 11 tahapan-tahapan SDLC (Systems Development Life Cycle) menurut Henry C. Lucas, Jr.


1.    Inception

Tahap ini merupakan tahap dilakukan pembuatan draft kasar tentang kemungkinan resiko yang terjadi pada sistem, sebagai langkah pertama dari manajemen resiko.


Berikut merupakan personil yang terlibat.

  • Developer system bertugas membuat draft kasar tentang kemungkinan resiko yang terjadi pada sistem. 
  • User management memutuskan sistem tersebut mungkin dikerjakan.

 

 

2.    Feasibility Study

Tahap ini merupakan tahap dilakukan study yang menghasilkan project plan untuk menjawab pertanyaan seperti 

  • apakah kita mampu menjalankan sistem, 
  • apakah sistem melibatkan komunikasi intensif, 
  • apakah organisasi mempunyai jaringan, 
  • juga mengkaji estimasi biaya (budget), tidak hanya biaya pembelian tapi juga running cost, 
  • apakah user mempunyai pengalaman dalam menggunakan solusi yang diusulkan, dan 
  • apakah solusi yang diusulkan dapat digunakan tepat pada waktunya.

 

Hal-hal tersebutlah yang didefinisikan oleh sistem analis dan mendapatkan persetujuan dari user.

 

Berikut merupakan personil yang terlibat.

  • Analysis system bertugas melakukan studi yang akan menghasilkan project plan dan kelayakan alternative.
  • User management dan designer memberikan pertimbangan-pertimbangan ke sistem analis.

 

 

 3.    System Analysis

Tahap ini merupakan tahap untuk menampung data faktual, memahami proses yang terjadi di dalam sistem, identifikasi masalah, menyarankan pendapat yang bisa dilakukan untuk mengembangkan fungsi sistem. 

 

Pada tahap ini juga merupakan pendalaman proses bisnis, kumpulan data operasional, memahami arus informasi, penyempitan jalur pada sistem, mencari solusi dari kelemahan sistem untuk mencapai tujuan dari organisasi. 

 

Tujuan utama dari analisa sistem adalah menemukan jawaban dari setiap proses bisnis, apa yang telah dikerjakan, bagaimana dikerjakan, siapa yang mengerjakan, kapan dikerjakan, kenapa dikerjakan, dan bagaimana cara memperbaiki. 

 

Dilakukan untuk melahirkan sistem yang efisien dan memuaskan kebutuhan pengguna.


Berikut merupakan personil yang terlibat.

  • Analysis system bertugas melakukan pemahaman proses, mengumpulkan data factual, identifikasi masalah, serta menyarankan pendapat tentang pengembangan sistem.
  • User management diminta mendesain output yang diharapkan.

 

 

4.    Requirement Analysis

Tahap ini merupakan tahap interaksi intensif antara analis sistem dengan komunitas pemakai sistem (end-user), dimana team pengembangan sistem menunjukkan keahliannya untuk mendapatkan tanggapan dan kepercayaan pemakai, sehingga mendapat partisipasi yang baik. 

 

Ini menjadi pekerjaan sulit karena harus mendapatkan kesepakatan (skeptical) pemakai tentang kebutuhan mereka dari sebuah sistem informasi, yang disebabkan adanya kemungkinan pemakai mengalami kegagalan dalam sistem informasi sebelumnya.


Berikut merupakan personil yang terlibat.

  • Analysis system bertugas melakukan interaksi intensif dengan user dan Quality assurance staff untuk mendapatkan informasi yang menjadi kebutuhan pemakai.
  • Quality assurance staff yang melakukan review secara kontinyu dari setiap proses yang menjadi masukan untuk analis.

 

 

5.    Design

Tahap ini dikatakan Ideal system unconstrained, perancangan sistem yang ideal bagi pengguna, memenuhi kebutuhan dan bersifat tidak terbatas.


Berikut merupakan personil yang terlibat.

  • Analisis system bertugas mengembangkan rancangan sesuai kebutuhan pemakai sistem dengan meperhatikan tekanan-tekanan desain seperti integrasi, kualitas dan daya guna informasi, faktor manusia, kebutuhan sistem, biaya efektivitas serta kelayakan.
  • User management bertugas memberikan masukan ke Analis, seperti halnya menentukan software pembangkit, prototipe dan perkembangan pemakai sistem atau kombinasi lainnya.

 

 

 6.    Spesifications

Tahap ini merupakan tahap identifikasi atau spesifikasi target lingkungan, mengembangkan rencana contigency sebagai responsi presedur darurat, karena banyak hal dapat mempengaruhi desain sistem, membuat dokumentasi pengembangan sistem oleh sistem analis. 

 

Pada tahap ini juga telah ditentukan alur proses sistem, disain basisdata, input dan output, kebutuhan pemrograman dan manual prosedurnya.


Berikut merupakan personil yang terlibat.

  • Analysis system menyiapkan gambaran kerja pengembangan sistem baru yang ideal yang tidak dibatasi biaya dan teknologi.
  • User management disini hampir sama dengan tahap design yaitu memberikan masukan ke analis.

 

 

 7.    Programming

Tahap ini merupakan tahap penulisan program aktual operasi logika, pada beberapa perusahaan tertentu, pekerjaan ini dilakukan oleh kelompok programmer terpisah, ada juga yang menggunakan analis programmer.


Berikut merupakan personil yang terlibat.

  • Programmer membuat program sesuai dengan desain yang telah dibuat oleh analis.
  • Analis sistem mendukung dan mengatur kerja programmer agar sesuai dengan desain yang sudah dibuat sebelumnya.

 

 

8.    Testing

Tahap ini merupakan tahap melakukan pengujian pada sistem, apakah telah sesuai dengan disain dan keinginan pemakai (user).


Berikut merupakan personil yang terlibat.

  • Desainer dan user bekerja secara bersama melakukan test atau percobaan terhadap sistem yang dibuat, apakah output sudah sesuai dengan yang diharapkan atau belum.

 

 

9.    Training

Tahap ini merupakan tahap melakukan pelatihan kepada pemakai sistem / pengguna dari sistem (user).


Berikut merupakan personil yang terlibat.

  • Analis sistem melakukan pelatihan kepada karyawan tentang sistem baru yang dibuat. 
  • User atau pengguna berpartisipasi penuh dalam pelatihan sambil melakukan review apakah ada kekurang atau ketidaksesuaian pada output yang dihasilkan.

 

 

10.    Convertion

Tahap ini merupakan tahap melakukan konversi / migrasi data dari sistem lama ke sistem yang baru.


Berikut merupakan personil yang terlibat.

  • Analis sistem melakukan konversi sistem dari sistem lama ke sistem yang baru menggunakan metode pendekatan yang ada. 
  • User memberikan estimasi dan memprakirakan dampak dari sistem baru terhadap organisasi atau individu.

 

 

11.    Maintenance

Tahap ini merupakan tahap sudah tidak ada lagi perubahan disain sistem, kecuali ada perubahan penting pada sistem, namun perusahan selalu meminta perubahan secara kontinue terhadap konten pelaporan, dan sistem operasi. Tahap ini diberi nama operation.


Berikut merupakan personil yang terlibat.

  • User management menyampaikan kepada analis jika ada perubahan yang perlu dilakukan pada sistem
  • Analis sistem tetap melakukan pengawasan terhadap sistem agar sesuai dengan desain yang direncanakan.

 

 

 

Nah, sekian pembahasan mengenai Tahapan System Development Life Cycle dari HENRY C. LUCAS, JR.


Jangan lupa kunjungi terus Ladangtekno untuk mendapatkan update dan informasi menarik mengenai dunia teknologi. Sampai jumpa di postingan berikutnya

TEAM PENGEMBANGAN SISTEM - ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO

TEAM PENGEMBANGAN SISTEM


Setelah membahas mengenai Pengetahuan dan Keahlian yang Dibutuhkan Seorang Sistem Analis. Kali ini kita akan membahas mengenai Team Pengembangan Sistem dari Buku Analisis dan Desain Sistem Informasi.

 

 


TEAM PENGEMBANGAN SISTEM


Dalam proyek pengembangan sistem yang kecil dan sederhana, kemungkinan hanya ada seorang analis sistem yang merangkap sebagai pemrogram (analis/pemrogram) atau seorang programer yang merangkap sebagai analis sistem (pemrogram/analis).


Akan tetapi untuk proyek pengembangan sistem yang besar atau kompleks, pekerjaan ini biasanya dilakukan oleh sejumlah orang dalam bentuk tim. 

 

Anggota dari tim pengembangan sistem ini tergantung dari besar kecilnya ruang lingkup proyek yang akan ditangani. Tim ini secara umum dapat terdiri dari personil-personil sebagai berikut:


1.    Manajer analis sitem (manage of systems analyst)

Manajer analis sistem disebut juga sebagai koordinator proyek dan mempunyai tugas dan tanggungjawab sebagai berikut:

  • Sebagai ketua atau koordinator tim pengembangan sistem
  • Mengarahkan, mengontrol dan mengatur anggota tim pengembangan sistem lainnya.
  • Membuat jadual pelaksanaan proyek pengembangan sistem yang akan dilakukan.
  • Bertanggungjawab dalam mendefinisikan masalah, studi kelayakan, disain sistem dan penerapannya.
  • Memberikan rekomendasi-rekomendasi perbaikan sistem.
  • Mewakili tim untuk berhubungan dengan pemakai sistem dalam hal perundingan-perundingan dan pemberian-pemberian nasehat kepada manajemen dan pemakai sistem.
  • Membuat laporan-laporan kemajuan proyek (progress report).
  • Mengkaji ulang dan memeriksa kembali hasil kerja dari tim.



2.    Ketua analis sistem (lead systems analyst)

Ketua analis sistem biasanya menjabat sebagai wakil dari manajer analis sistem. 

 

Tugasnya adalah membantu tugas dari manajer analis sistem dan mewakilinya bila manajer analis sistem berhalangan.



3.     Analis sistem senior

Analis sistem senior (senior systems analyst) merupakan analis sistem yang sudah berpengalaman.
 

 

4.     Analis sistem junior (junior systems analyst)

Analisis sistem junior merupakan analis sistem yang belum berpengalaman dan masih membutuhkan bimbingan-bimbingan dari analis sistem yang lebih senior. 

 

Analis sistem junior ini sering juga disebut dengan analis sistem yang masih dilatih (systems analyst trainee).


 

5.    Analis sistem

Analis sistem (systems analyst) merupakan analis sistem yang cukup berpengalaman dan dapat bekerja sendiri tanpa bimbingan dari analis sistem senior.


 

6.    Programer aplikasi senior (senior applications programmer)

Programer apliakasi senior merupakan pemrogram komputer yang sudah berpengalaman dengan tugas merancang spesifikasi dari program aplikasi dan mengkoordinasi kerja dari pemrogram lainnya. 


Pemrogram aplikasi senior kadang-kadang juga disebut dengan pemrogram/analis.



7.    Programmer aplikasi (application programmer)

Programer aplikasi merupakan programer komputer yang cukup berpengalaman dan dapat melakukan tugasnys tanpa harus dibimbing secara langsung lagi.
 

 

8.    Programer aplikasi yunior (junior applications programmer)

Programer aplikasi yunior merupakan pemrogram komputer yang belum berpengalaman dan masih dibawah bimbingan langsung dari pemrogram yang lebih senior. 

 

Programer aplikasi yunior biasanya hanya dilibatkan pada pembuatan modul-modul program yang sederhana, seperti misalnya pembuatan bentuk-bentuk I/O. Pemrogram aplikasi yunior ini sering juga disebut dengan pemrogram aplikasi yang masih dilatih (applications programmer trainee).


Sekian pembahasan mengenai Team Pengembangan Sistem , semoga materinya dapat berguna. Untuk pembahasan lainnya mengenai buku ini bisa kalian lihat dilink dibawah ini


MATERI ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO


Jangan lupa kunjungi terus ladangtekno dan dapatkan informasi serta tutorial mengenai dunia teknologi dari ladangtekno.

PENGETAHUAN DAN KEAHLIAN YANG DIBUTUHKAN SISTEM ANALIS - ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO

PENGETAHUAN DAN KEAHLIAN YANG DIBUTUHKAN SISTEM ANALIS

 

 

Setelah membahas mengenai Analisis Sistem dan Pemrograman. Sekarang kita akan membahas mengenai Pengetahuan dan Keahlian yang Dibutuhkan Sistem Analis.



Pengetahuan dan Keahlian yang Dibutuhkan Sistem Analis

 

Analisis sistem harus mempunyai pengetahuan yang luas dan keahlian yang khusus. 

 

Beberapa analisis sistem setuju bahwa pengetahuan dan keahlian berikut ini sangat diperlukan bagi seorang analisis sitem yang baik.


1.    Pengetahuan dan keahlian tentang teknik pengolahan data, tekonologi komputer dan pemrograman komputer:

  • Keahlian teknik yang harus dimiliki adalah termasuk keahlian dalam penggunaan alat dan teknik untuk pengembangan perangkat lunak aplikasi serta keahlian dalam menggunakan komputer.
  • Pengetahun teknik yang harus dimiliki meliputi pengetahuan tentang perangkat keras komputer, teknologi komunikasi data, bahasa-bahasa komputer, sistem operasi, utilites dan paket-paket perangkat lunak lainnya.

 

2.    Pengetahun tentang bisnis secara umum

Aplikasi bisnis merupakan aplikasi yang sekarang paling banyak diterapkan, maka analis sistem harus mempunyai pengetahuan tentang ini. 

 

Pengetahuan ini dibutuhkan supaya analis sistem dapat berkomunikasi dengan pemakai sistem. 

 

Pengetahun tentang bisnis ini meliputi akuntansi keuangan, akuntansi biaya, akuntansi manajemen, sistem pengendalian manajemen, pemasaran, produksi, manajemen personalia, keuangan, tingkah laku organisasi, kebijakan perusahaan dan aspek-aspek bisnis lainnya.


3.    Pengetahun tentang metode kuantitatif

Dalam membangun model-model aplikasi, analis sistem banyak menggunakan metode-metode kuantitatif, seperti misalnya pemrograman linier (linier programming), pemrograman dinamik (dynamic programming), regresi (regression), network, pohon keputusan (decision tree), trend, simulasi dan lain sebagainya.


4.    Keahlian pemecahan masalah

Analis sistem harus mempunyai kemampuan untuk meletakkan permasalahan-permasalahan komplek yang dihadapi oleh bisnis, memecah-mecah masalah tersebut ke dalam bagian-bagiannya, menganalisisnya dan kemudian harus dapat merangkainya kembali menjadi suatu sistem yang dapat mengatasi permasalahan-permsalahan tersebut.



5.    Keahlian komunikasi antar personil

Analis sistem harus mempunyai kemampuan untuk mengadakan komunikasi baik secara tertulis.

 

Keahlian ini diperlukan di dalam wawacara, presentasi, rapat dan pembuatan lapoaran-laporan.



6.    Keahlian membina hubungan antar personil

Manusia merupakan faktor yang kritis didalam sistem dan watak manusia satu dengan yang lainnya berbeda. 

 

Analis sistem yang kaku dalam membina hubungan kerja dengan personil-personil lainnya yang terlibat, akan membuat pekerjaannya menjadi tidak efektif. 

 

Apalagi bila analis sistem tidak dapat membina hubungan yang baik dengan pemakai sistem, maka akan tidak mendapat dukungan dari pemakai sistem atau manajemen dan kecenderungan pemakai sistem akan mempersulitnya.



Sekian pembahasan mengenai Pengetahuan dan Keahlian yang Dibutuhkan Sistem Analis, semoga materinya dapat berguna. Untuk pembahasan lainnya mengenai buku ini bisa kalian lihat dilink dibawah ini


MATERI ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO


Jangan lupa kunjungi terus ladangtekno dan dapatkan informasi serta tutorial mengenai dunia teknologi dari ladangtekno.

Analisis Sistem dan Pemrograman - ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO | LADANGTEKNO

Analisis Sistem dan Pemrograman - ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO | LADANGTEKNO

 

Ladangtekno,- Setelah sebelumnya kita membahas mengenai Alat dan Teknik Pengembangan Sistem dari Buku Jogiyanto

 

Sekarang kita akan membahas mengenai Analisis Sistem dan Pemrograman yang tentunya masih mereferensi materi dari buku Analisis dan Desain Sistem Informasi karya Jogiyanto.



Analisis Sistem dan Pemrograman


Analisis sistem (systems analyst) adalah orang yang menganalisis sistem (mempelajari masalah – masalah yang timbul dan menentukan kebutuhan pemakai sistem) untuk mengidentifikasi pemecahan yang beralasan. 

 

Sebutan lain untuk analisis sistem adalah analisis informasi, analisis bisnis, perancang sistem, konsultan sistem dan ahli teknik sistem. 

 

Pemrogram (programmer) adalah orang yang menulis kode program untuk suatu aplikasi tertentu berdasarkan rancang bangun yang telah dibuat oleh analisis sistem.


Pada aplikasi tertentu, misalnya aplikasi bisnis, komputer merupakan alat bantu yang cukup dapat diandalkan. 

 

Untuk mengandalkan kemampuan komputer ini, maka perlu dibuat suatu sistem, yaitu sistem informasi. 

 

Seorang analisis sistem harus memahami betul kedua pengetahuan yang berbeda tersebut, yaitu pengetahuan tentang teknologi komputernya untuk dapat berkomunikasi dengan pemrogram dan pengetahuan tentang aplikasi yang akan dikembangkan supaya dapat berkomunikasi dengan pemakai sistem. 

 

Karena sistem analisis bekerja dengan pemrogram komputer, walaupun tidak terlibat langsung dengan pembuatan (penulisan) kode – kode programnya, tetapi analisis sistem perlu mempunyai pengetahuan tentang teknik – teknik pemrogram supaya dapat berkomunikasi secara efektif dengan pemrogram.


 Analisis sistem berbeda dengan pemrogram, akan tetapi ada juga analisis sistem yang melakukan tugas-tugas seperti pemrogram dan sebaliknya ada juga pemrogram yang melakukan tugas – tugas yang dilakukan oleh analisis sistem. 

 

Orang yang melakukan tugas baik sebagai analisis sistem maupun pemrogram disebut sebagai analisis/pemrogram (analyst/programmer). 

 

Tugas dan tanggung jawab analisis sistem dan pemrogram sebenarnya adalah berbeda dan perbedaan ini dilihat pada tabel 1. 

 

Tabel 1. Tugas dan tanggung jawab pemrogram dibandingkan dengan analisis sistem.

Pemrogram Analisis sistem
1. Tanggung jawab pemrogram terbatas pada pembuatan program komputer.

2. Pengetahuan pemrogram cukup terbatan pada teknologi komputer, sistem komputer, ultilities dan bahasa program yang diperlukan.

3. Pekerjaan pemrogram sifatnya teknis dan harus tepat dalam pembuatan instruksi-instruksi program.

4. Pekerjaan pemrogram tidak menyangkut hubungan dengan banyak orang, terbatas pada sesama pemrogram dan analisis sistem yang mempersiapkan rancang bangun (spesifikasi) programnya.
1. Tanggung jawab analisis sistem tidak hanya pada pembuatan program komputer saja, tetapi pada sistem secara keseluruhan.

2. Pengetahuan analisis sistem harus luas, tidak hanya pada teknologi komputer, tetapi juga pada bidang aplikasi yang ditanganinya.

3. Pekerjaan analisis sistem dalam pembuatan program terbatas pada pemecahan masalah secara garis besar.

4. Pekerjaan analisis sistem melibatkan hubungan banyak orang, tidak terbatas pada sesame analisis sistem, pemrogram, tetapi juga pemakai sistem dan manajer.

 

 

Sekian pembahasan mengenai Analisis Sistem dan Pemrograman, semoga materinya dapat berguna. Untuk pembahasan lainnya mengenai buku ini bisa kalian lihat dilink dibawah ini


MATERI ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO


Jangan lupa kunjungi terus ladangtekno dan dapatkan informasi serta tutorial mengenai dunia teknologi dari ladangtekno.

ALAT DAN TEKNIK PENGEMBANGAN SISTEM - ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO | LADANGTEKNO

 Alat dan Teknik Pengembangan Sistem

 

 

Setelah sebelumnya kita sudah membahas mengenai Metodelogi Pengembangan Sistem.

 

Pada Kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai Alat dan Teknik Pengembangan Sistem.

 

 

 

ALAT DAN TEKNIK PENGEMBANGAN SISTEM


Unuk dapat melakukan langkah – langkah sesuai dengan yang diberikan oleh metodologi penembangan sistem yang terstruktur, maka dibutuhkan alat dan teknik untuk melaksanakannya. 

 

Alat – alat yang digunakan dalam suatu metodologi umumnya berupa suatu gambar atau diagram atau grafik. 

 

Penggunaan diagram atau gambar ini dpandang lebih mengena dan lebih mudah dimengerti seperti kata atau ungkapan.

 

Alat – alat pengembangan sistem yang berbentuk grafik diantaranya adalah sebagai berikut ini.

  • HIPO diagram, digunakan di metodologi HIPO dan di metodologi yang lainnya (dibahas di modul O).
  • Data flow diagram, digunakan di metodologi structured systems analysis and design (dibahas di modul I).
  • Structured chart, digunakan di metodologi SADT (dibahas di lampiran C).
  • Warnier/ Orr diagram, digunakan di metodologi Jakson System Development (dibahas di lampiiran A).
  • Jakson’s diagram, digunakan di metodologi Jakson System Development (dibahas di lampiran A).

 

Disamping alat – alat berbentuk grafik yang digunakan pada suatu metodologi, masih terdapat beberapa alat berbentuk grafik yang sifatnya umum, yaitu dapat digunakan di semua metodologi yang ada. 

 

Alat – alat ini berupa suatu bagan. Bagan dapat diklasifikasikan sebagai berikut ini. 

1.    Bagan untuk menggambarkan aktivitas (activity charting):

  • Bagan alir sistem (systems flowchart).
  • Bagan alir program (program flowchart) yang dapat berupa: Bagan alir logika program (program logic flowchart) dan Bagan alir program komputer terinci (detailed computer program flowchart).
  • Bagan alir kertas kerja (paperwork flowchart) atau disebut juga dengan bagan alir formulir (form flowchart).
  • Bagan alir hubungan database (database relationship flowchart).
  • Bagan alir proses (process flowchart).
  • Gantt chart.

 

2.    Bagan untuk menggambarkan tata letak (layout charting).


3.    Bagan untuk menggambarkan hubungan personil (personal relationship charting).

  • Bagan distribusi kerja (working distribution chart).
  • Bagan organisasi (organization chart).

 

Teknik yang tersedia untuk pengembangan sistem biasanya tidak khusus untuk suatu metodologi tertentu, tetapi dapat digunakan di semua metodologi yang ada. 

 

Teknik – teknik yang dapat digunakan adalah:

a.    Teknik manajemen proyek, yaitu CPM (Critical Path Method) dan PERT (Program Evaluation and Review Technique). Teknik ini digunakan untuk penjadwalan proyek (dibahas di modul A).


b.    Teknik menemukan fakta (fact finding techniques), yaitu teknik yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data dan menemukan fakta – fakta dalam kegiatan memperlajari sistem yang ada. Teknik – teknik ini diantaranya adalah:

  • Wawancara (interview), dibahas di modul B
  • Observasi (oberservation), dibahas di modul C
  • Daftar pertanyaan (questioners), dibahas di modul D
  • Pengumpulan sampel (sampling), dibahas di modul E.

c.    Teknik analisis biaya/manfaat (cost-effectiveness analysis atau cost-benefit analysis), dibahas di modul F.

 

d.    Teknik untuk menjalankan rapat, dibahas di modul G.


e.    Teknik inspeksi/walkthrough, dibahas di modul H.
 



Sekian pembahasan mengenai Alat dan Teknik Pengembangan Sistem, semoga materinya dapat berguna. Untuk pembahasan lainnya mengenai buku ini bisa kalian lihat dilink dibawah ini


MATERI ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO


Jangan lupa kunjungi terus ladangtekno dan dapatkan informasi serta tutorial mengenai dunia teknologi dari ladangtekno.

METODELOGI PENGEMBANGAN SISTEM - ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO | LADANGTEKNO

METODELOGI PENGEMBANGAN SISTEM
 

 

Sebelumnya kita sudah membahas mengenai Pendekatan Pengembangan Sistem.

 

Nah, kali ini masih dengan materi yang sama dari buku Analisis dan Desain Sistem Informasi dari Jogiyanto. Materi kali ini yang akan kita bahas adalah mengenai Metodelogi Pengembangan Sistem




METODELOGI PENGEMBANGAN SISTEM


Metodologi adalah kesatuan metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat yang digunakan oleh suatu ilmu pengetahuan, seni atau disiplin yang lainnya. 

 

Sedangkan metode adalah suatu cara, teknik yang sistematik untuk mengerjakan sesuatu. 

 

Metodologi pengembangan sistem berarti adalah metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat yang akan digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi.

 

Lebih lanjut klasifikasi dari metodologi yang ada dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok, yaitu metodologi pemecahan fungsional (functional decomposition methodologies), metodologi orientasi-data (data-oriented methodologies) dan prescriptive methodologies. 

 

Ketiga kelompok metodologi ini akan diuraikan lebih lanjut sebagai berikut ini.

1)    Functional Decomposition Methodologies.

Metodologi ini menekankan pada pemecahan dari sistem ke dalam subsistem-subsistem yang lebih kecil, sehingga akan lebih mudah untuk dipahami, dirancang dan diterapkan.


2)    Data-oriented Methodologies

Metodologi ini menekankan pada karakteristik dari data yang akan diproses.


3)    Prescriptive Methodologies

Yang termasuk dalam metodologi ini adalah:

  • ISDOS (Information System Design and Optimization Systern): ISDOS merupakan perangkat lunak yang dikembangkan di University of Michigan. Kegunaan dari ISDOS adalah mengotomatisasi proses pengembangan sistem informasi.
  • PLEXSYS: Kegunaan dari PLEXSYS adalah untuk melakukan transformasi suatu statemen bahasa komputer tingkat tinggi ke suatu executable code untuk suatu konfigurasi perangkat keras yang diinginkan.
  • PRIDE: PRIDE merupakan suatu perangkat lunak terpadu yang baik untuk analisis/disain sistem terstruktur, manajemen data, manajemen proyek dan pendokumentasia.
  • SPECTRUM:SDM/70 merupakan suatu perangkat lunak berisi dengan kumpulan metode, estimasi, dokumentasi dan petunjuk administrasi guna membantu pemakai untuk mcngcmbangkan dan merawat sistcm yang efektif.
  • SRES dan SREM


 

 

Sekian pembahasan mengenai Metodelogi Pengembangan Sistem, semoga materinya dapat berguna. Untuk pembahasan lainnya mengenai buku ini bisa kalian lihat dilink dibawah ini


MATERI ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO


Jangan lupa kunjungi terus ladangtekno dan dapatkan informasi serta tutorial mengenai dunia teknologi dari ladangtekno.

PENDEKATAN PENGEMBANGAN SISTEM - ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO | LADANGTEKNO

PENDEKATAN PENGEMBANGAN SISTEM

 

Hai sobat ladangtekno, kali ini kita akan membahas mengenai Pendekatan Pengembangan Sistem.




PENDEKATAN PENGEMBANGAN SISTEM


Terdapat beberapa pendekatan yang digunakan untuk mengembangkan suatu sistem, diantaranya adalah sebagai berikut.

 

Pendekatan Klasik vs Pendekatan Terstruktur

Pendekatan klasik disebut juga dengan pendekatan tradisional atau pendekatan konvensional adalah pendekatan didalam pengembangan sistem yang mengikuti tahapan-tahapan di system life cycle tanpa dibekali dengan alat-alat dan teknik-teknik yang memadai. 

 

Permasalahan-permasalahan yang dapat timbul di pendekatan klasik diantaranya sulitnya pengembangan dari perangkat lunak, mahalnya biaya perawatan atau pemeliharaan system, besarnya kemungkinan kesalahan pada system, kurang terjaminnya keberhasilan system serta terjadinya masalah dalam penerapan sistem.

 

Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat dan teknik-teknik yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan didapatkan sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas. 

 

Melalui pendekatan terstruktur permasalahan-permasalahan yang komplek di organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akan mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat pada waktunya, sesuai dengan anggaran biaya pengembangannya, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik (bebas kesalahan).



Pendekatan Sepotong Lawan Pendekatan Sistem

Pendekatan sepotong (piecemeal approach) merupakan pendekatan pengembangan sistem yang menekankan pada suatu kegiatan atau aplikasi tertentu saja. 

 

Pada pendekatan ini, kegiatan atau aplikasi yang dipilih, dikembangkan tanpa memperhatikan posisinya di sistem inlormasi atau tanpa mempcrhatikan sasaran keseluruhan dari organisasi.

 

Lain halnya dengan pendekatan sistem yang mcmperhatikan sistem informasi sebagai satu kesatuan terintegrasi untuk masing-masing kegiatan atau aplikasinya.



Pendekatan Bawah-Naik Lawan Pendekatan Atas-Turun

Pendekatan bawah-naik (bottom-up approach) dimulai dari level bawah organisasi, yaitu level operasional dimana transaksi dilakukan. 

 

Pendekatan ini dimulai dari perumusan kebutuhan-kebutuhan untuk menangani transaksi dan naik ke level atas dengan merumuskan kebutuhan informasi berdasarkan transaksi tersebut


Pendekatan atas-turun (top-down approach) sebaliknya dimulai dari level atas organisasi, yaitu level perencanaan strategi. 

 

Pendekatan ini dimulai dengan mendefinisikan sasaran dan kebijaksanaan organisasi.



Pendekatan Sistem-Meyeluruh Lawan Pendekatan Moduler

Pendekatan sistem-menyeluruh (total-system approach) merupakan pendekatan yang mcngembangkan sistem serentak secara menyeluruh. 

 

Pendekatan ini kurang mcngena untuk sistem uang komplck, karena akan menjadi sulit untuk dikembangkan
 

Pendekatan moduler (modular approach) berusaha memecah sistcm yang rumit menjadi beberapa bagian atau modul yang sederhana, sehingga sistem akan lebih mudah dipahami dan dikembangkan.



Pendekatan Lompatan-Jauh Lawan Pendekatan Berkembang

Pendekatan lompatan-jauh (great loop approach) menerapkan perubahan menyeluruh secara serentak menggunakan teknologi canggih. 

 

Perubahan ini banyak mengandung resiko, karena teknologi komputer begitu cepat berkembang dan untuk tahun-tahun mendatang sudah menjadi using.

 

Pendekatan berkembang (evolutionary approach) menerapkan teknologi canggih hanya untuk aplikasi-aplikasi yang memerlukan saja pada saat itu dan akan terus dikembangkan untuk periode-periode berikutnya mengikuti kebutuhannya sesuai dengan perkembangan teknologi yang ada.



Sekian pembahasan mengenai Pendekatan Pengembangan Sistem, semoga materinya dapat berguna. Untuk pembahasan lainnya mengenai buku ini bisa kalian lihat dilink dibawah ini


MATERI ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO


Jangan lupa kunjungi terus ladangtekno dan dapatkan informasi serta tutorial mengenai dunia teknologi dari ladangtekno.

SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM - ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO | LADANGTEKNO

SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM


 

Sebelumnya kita sudah pernah membahas materi mengenai siklus hidup pengembangan sistem. Yaitu, dengan judul SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM  yang diambil dari buku SYSTEMS ANALYSIS AND DESIGN - KENDALL & KENDALL

 

Kali ini, kita akan kembali membahas mengenai siklus hidup pengembangan sistem yang materinya kita akan ambil dari buku Analisis dan Desain Sistem Informasi dari Jogiyanto




SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM


Siklus hidup sistem merupakan proses yang terus berulang untuk meningkatkan kemampuan sistem. 

 

Proses pengembangan sistem melewati beberapa tahapan yaitu dari sistem itu direncanakan sampai diterapkan, dioperasikan dan dipelihara. 

 

Bila operasi sistem yang sudah dikembangkan mengalami permasalahan kritis maka dilakukan perbaikan mulai dari tahap awal yaitu perencanaan, proses ini disebut dengan siklus hidup sistem. 

 

Tiap – tiap pengembangan sistem dibagi menjadi beberapa tahapan kerja, tahapan utama siklus hidup pengembangan sistem terdiri dari:

tahapan utama siklus hidup pengembangan sistem
Gambar 1 Tahapan utama siklus hidup pengembangan sistem

 

  1. Perencanaan sistem (system planning)
  2. Analisis sistem (system analysis)
  3. Desain sistem (system design)
  4. Seleksi sistem (system selection)
  5. Implementasi sistem (system implementation)
  6. Perawatan sistem (system maintenance).

 

 

Siklus Hidup Sistem (Systems Life Cycle), dalam rekayasa sistem serta rekayasa perangkat lunak, iyalah proses pembuatan serta pengubahan sistem serta model serta metodologi yang digunakan untuk dapat mengembangkan sistem-sistem tersebut. 

 

Siklus hidup pengembangan sistem dengan langkah-langkah utamanya yang akan digunakan dapat dilihat pada Gambar 1 .



Sekian pembahasan mengenai Siklus Hidup Pengembangan Sistem, semoga materinya dapat berguna. Untuk pembahasan lainnya mengenai buku ini bisa kalian lihat dilink dibawah ini


MATERI ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO


Jangan lupa kunjungi terus ladangtekno dan dapatkan informasi serta tutorial mengenai dunia teknologi dari ladangtekno.

PRINSIP PENGEMBANGAN SISTEM - ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO | LADANGTEKNO

PRINSIP PENGEMBANGAN SISTEM

 

 

 

PRINSIP PENGEMBANGAN SISTEM

 

Berikut adalah prinsip pengembangan sistem:

  1. Sistem dikembangkan untuk manajemen, sistem harus dapat mendukung keperluan manajemen
  2. Sistem yang dikembangkan adalah ivestasi modal yang besar, pengembangan sistem memerlukan dana yang tidak sedikit. Maka setiap investasi modal harus mempertimbangkan 2 hal yaitu semua alternatif yang ada harus diivestigasi dan investasi yang terbaik harus bernilai
  3. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik.
  4. Tahapan kerja dan tugas-tugas yang harus dilakukan dalam proses pengembangan sistem.
  5. Proses pengembangan tidak harus urut
  6. Jangan takut membatalkan proyek
  7. Dokumentasi harus ada untuk pengembangan sistem

 

Baca Juga


 

Sekian pembahasan mengenai Prinsip Pengembangan Sistem, semoga materinya dapat berguna. Untuk pembahasan lainnya mengenai buku ini bisa kalian lihat dilink dibawah ini


MATERI ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO


Jangan lupa kunjungi terus ladangtekno dan dapatkan informasi serta tutorial mengenai dunia teknologi dari ladangtekno