Sebelumnya kita sudah pernah membahas mengenai SDLC atau System Development Life Cycle di beberapa artikel, salahsatunya dari Jogiyanto.
Sekarang kita akan membahasnya kembali namun dari pendapat ahli yang berbeda yaitu HENRY C. LUCAS, JR.
Kita langsung saja ke pembahasan materinya.
TAHAPAN – TAHAPAN
SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE
HENRY C. LUCAS, JR
Pengertian SDLC (System Development Life Cycle)
SDLC - Systems Development Life Cycle (Siklus Hidup Pengembangan Sistem) atau bisa juga disebut Systems Life Cycle (Siklus Hidup Sistem), dalam rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak, adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut.
Metode SDLC sering dinamakan proses pemecahan masalah, yang langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
- Melakukan survei agar mempunyai gambaran sistem informasi yang sedang berjalan.
- Mempelajari dan menganalisis system yang tidak berjalan.
- Menentukan permintaan pemakai system informasi.
- Memilih solusi atau pemecahan masalah yang paling baik.
- Menentukan perangkat keras dan lunak komputer.
- Merancang system informasi baru.
- Membangun system informasi baru.
- Mengkomunikasikan dan mengimplementasikan system informasi baru.
- Memelihara dan melakukan perbaikan atau meningkatkan system informasi baru bila diperlukan.
Pengertian SDLC (System Development Life Cycle) Menurut Henry C. Lucas, Jr
SDLC (Systems Development Life Cycle) merupakan suatu bentuk yang digunakan untuk menggambarkan tahapan utama dan langkah-langkah di dalam tahapan dalam proses pengembangannya.
Pada system life cycle tiap-tiap bagian dari pengembangan sistem dibagi menjadi beberapa tahapan kerja.
Tiap-tiap tahapan ini mempunyai karakteristirk tersendiri, tahapan utama siklus hidup pengembangan sistem dapat terdiri dari tahapan
- perencanaan sistem (system planning),
- analisis sistem(system analysis),
- desain sistem (system desain),
- seleksi sistem (system selection),
- implementasi sistem (system implementation), dan
- perawatan sistem (system maintenace).
Berikut merupakan 11 tahapan-tahapan SDLC (Systems Development Life Cycle) menurut Henry C. Lucas, Jr.
1. Inception
Tahap ini merupakan tahap dilakukan pembuatan draft kasar tentang kemungkinan resiko yang terjadi pada sistem, sebagai langkah pertama dari manajemen resiko.
Berikut merupakan personil yang terlibat.
- Developer system bertugas membuat draft kasar tentang kemungkinan resiko yang terjadi pada sistem.
- User management memutuskan sistem tersebut mungkin dikerjakan.
2. Feasibility Study
Tahap ini merupakan tahap dilakukan study yang menghasilkan project plan untuk menjawab pertanyaan seperti
- apakah kita mampu menjalankan sistem,
- apakah sistem melibatkan komunikasi intensif,
- apakah organisasi mempunyai jaringan,
- juga mengkaji estimasi biaya (budget), tidak hanya biaya pembelian tapi juga running cost,
- apakah user mempunyai pengalaman dalam menggunakan solusi yang diusulkan, dan
- apakah solusi yang diusulkan dapat digunakan tepat pada waktunya.
Hal-hal tersebutlah yang didefinisikan oleh sistem analis dan mendapatkan persetujuan dari user.
Berikut merupakan personil yang terlibat.
- Analysis system bertugas melakukan studi yang akan menghasilkan project plan dan kelayakan alternative.
- User management dan designer memberikan pertimbangan-pertimbangan ke sistem analis.
3. System Analysis
Tahap ini merupakan tahap untuk menampung data faktual, memahami proses yang terjadi di dalam sistem, identifikasi masalah, menyarankan pendapat yang bisa dilakukan untuk mengembangkan fungsi sistem.
Pada tahap ini juga merupakan pendalaman proses bisnis, kumpulan data operasional, memahami arus informasi, penyempitan jalur pada sistem, mencari solusi dari kelemahan sistem untuk mencapai tujuan dari organisasi.
Tujuan utama dari analisa sistem adalah menemukan jawaban dari setiap proses bisnis, apa yang telah dikerjakan, bagaimana dikerjakan, siapa yang mengerjakan, kapan dikerjakan, kenapa dikerjakan, dan bagaimana cara memperbaiki.
Dilakukan untuk melahirkan sistem yang efisien dan memuaskan kebutuhan pengguna.
Berikut merupakan personil yang terlibat.
- Analysis system bertugas melakukan pemahaman proses, mengumpulkan data factual, identifikasi masalah, serta menyarankan pendapat tentang pengembangan sistem.
- User management diminta mendesain output yang diharapkan.
4. Requirement Analysis
Tahap ini merupakan tahap interaksi intensif antara analis sistem dengan komunitas pemakai sistem (end-user), dimana team pengembangan sistem menunjukkan keahliannya untuk mendapatkan tanggapan dan kepercayaan pemakai, sehingga mendapat partisipasi yang baik.
Ini menjadi pekerjaan sulit karena harus mendapatkan kesepakatan (skeptical) pemakai tentang kebutuhan mereka dari sebuah sistem informasi, yang disebabkan adanya kemungkinan pemakai mengalami kegagalan dalam sistem informasi sebelumnya.
Berikut merupakan personil yang terlibat.
- Analysis system bertugas melakukan interaksi intensif dengan user dan Quality assurance staff untuk mendapatkan informasi yang menjadi kebutuhan pemakai.
- Quality assurance staff yang melakukan review secara kontinyu dari setiap proses yang menjadi masukan untuk analis.
5. Design
Tahap ini dikatakan Ideal system unconstrained, perancangan sistem yang ideal bagi pengguna, memenuhi kebutuhan dan bersifat tidak terbatas.
Berikut merupakan personil yang terlibat.
- Analisis system bertugas mengembangkan rancangan sesuai kebutuhan pemakai sistem dengan meperhatikan tekanan-tekanan desain seperti integrasi, kualitas dan daya guna informasi, faktor manusia, kebutuhan sistem, biaya efektivitas serta kelayakan.
- User management bertugas memberikan masukan ke Analis, seperti halnya menentukan software pembangkit, prototipe dan perkembangan pemakai sistem atau kombinasi lainnya.
6. Spesifications
Tahap ini merupakan tahap identifikasi atau spesifikasi target lingkungan, mengembangkan rencana contigency sebagai responsi presedur darurat, karena banyak hal dapat mempengaruhi desain sistem, membuat dokumentasi pengembangan sistem oleh sistem analis.
Pada tahap ini juga telah ditentukan alur proses sistem, disain basisdata, input dan output, kebutuhan pemrograman dan manual prosedurnya.
Berikut merupakan personil yang terlibat.
- Analysis system menyiapkan gambaran kerja pengembangan sistem baru yang ideal yang tidak dibatasi biaya dan teknologi.
- User management disini hampir sama dengan tahap design yaitu memberikan masukan ke analis.
7. Programming
Tahap ini merupakan tahap penulisan program aktual operasi logika, pada beberapa perusahaan tertentu, pekerjaan ini dilakukan oleh kelompok programmer terpisah, ada juga yang menggunakan analis programmer.
Berikut merupakan personil yang terlibat.
- Programmer membuat program sesuai dengan desain yang telah dibuat oleh analis.
- Analis sistem mendukung dan mengatur kerja programmer agar sesuai dengan desain yang sudah dibuat sebelumnya.
8. Testing
Tahap ini merupakan tahap melakukan pengujian pada sistem, apakah telah sesuai dengan disain dan keinginan pemakai (user).
Berikut merupakan personil yang terlibat.
- Desainer dan user bekerja secara bersama melakukan test atau percobaan terhadap sistem yang dibuat, apakah output sudah sesuai dengan yang diharapkan atau belum.
9. Training
Tahap ini merupakan tahap melakukan pelatihan kepada pemakai sistem / pengguna dari sistem (user).
Berikut merupakan personil yang terlibat.
- Analis sistem melakukan pelatihan kepada karyawan tentang sistem baru yang dibuat.
- User atau pengguna berpartisipasi penuh dalam pelatihan sambil melakukan review apakah ada kekurang atau ketidaksesuaian pada output yang dihasilkan.
10. Convertion
Tahap ini merupakan tahap melakukan konversi / migrasi data dari sistem lama ke sistem yang baru.
Berikut merupakan personil yang terlibat.
- Analis sistem melakukan konversi sistem dari sistem lama ke sistem yang baru menggunakan metode pendekatan yang ada.
- User memberikan estimasi dan memprakirakan dampak dari sistem baru terhadap organisasi atau individu.
11. Maintenance
Tahap ini merupakan tahap sudah tidak ada lagi perubahan disain sistem, kecuali ada perubahan penting pada sistem, namun perusahan selalu meminta perubahan secara kontinue terhadap konten pelaporan, dan sistem operasi. Tahap ini diberi nama operation.
Berikut merupakan personil yang terlibat.
- User management menyampaikan kepada analis jika ada perubahan yang perlu dilakukan pada sistem
- Analis sistem tetap melakukan pengawasan terhadap sistem agar sesuai dengan desain yang direncanakan.
Nah, sekian pembahasan mengenai Tahapan System Development Life Cycle dari HENRY C. LUCAS, JR.
Jangan lupa kunjungi terus Ladangtekno untuk mendapatkan update dan informasi menarik mengenai dunia teknologi. Sampai jumpa di postingan berikutnya